Fadhilah Ilmu

"Barang siapa merintis jalan mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga." (HR.Muslim)

Setiap yang terjadi di alam semesta, tentu sudah dirancang Allah untuk menjadi bahan pemikiran (tafakur) manusia menuju rahmat Tuhannya. “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal” (QS Ali Imran 190).

Dalam ilmu Kimia, kita mengenal istilah unsur dan senyawa. Unsur adalah zat tunggal seperti H (Hidrogen), O (Oksigen), Na (Natrium), Cl (Chlor), C (Carbon), N (Nitrogen) dan lain-lain. Hingga saat ini kita mengenal 117 unsur yang ada di dunia.

Misteri Senyawa Kimia
Senyawa adalah zat yang terbentuk dari beberapa unsur, seperti Air. Air terbentuk dari unsur Hidrogen (H) dan Oksigen (O) yang dalam rumus Kimianya ditulis H2O. Contoh senyawa lainnya adalah garam dapur, yang terbentuk dari unsur Natrium (Na) dan Chlor (Cl), dengan rumus Kimia NaCl. Sianida juga merupakan sebuah senyawa yang tersusun dari unsur C (Carbon) dan N (Nitrogen), sehingga rumus kimia Sianida adalah CN.

Ada yang sangat unik bin ajaib dari fenomena Kimiawi tersebut. Setiap hari anda mengkonsumsi garam dapur, bukan? Bagaimana rasanya jika anda makan sayur tanpa garam? Apa yang unik dari penciptaan garam dapur ini? Coba simak baik-baik tentang cipataan Allah yang satu ini:

Garam dapur, ternyata terbentuk dari unsur-unsur yang sangat berbahaya! Inilah salah satu keajaiban dunia yang patut kita renungkan. Garam dapur (NaCl) adalah sebuah senyawa yang terbentuk dari unsur Natrium (Na) dan unsur Chlorida (Cl). Kalau kita lihat satu per satu, Natrium adalah suatu unsur yang berbahaya.Sangat eksplosif, kena air sedikit saja bisa meledak dan mengeluarkan api. Sedangkan Chlor (Cl) dalam bentuk gas, klorin berwarna kuning kehijauan, dan sangat beracun.

Ringkasnya, Natrium adalah zat yang sangat berbahaya. Chlor juga zat yang sangat berbahaya. Tapi setelah keduanya bersatu membentuk Natrium Chlorida, maka kedua sifat buruknya (membakar dan beracun) musnah! Bahkan Natrium Chlorida (garam) adalah zat yang sangat dibutuhkan oleh manusia sebagai penyedap rasa.

Jika garam dapur adalah zat berguna yang dibentuk oleh dua zat yang berbahaya, maka sebaliknya terjadi pada Sianida. Sianida (CN) adalah racun yang terbentuk dari Carbon (C) dan Nitrogen (N). Carbon (arang) adalah zat yang berguna untuk proses pemurnian dalam dunia industri, dan digunakan untuk mbakar sate di Warung Sate. Nitrogen juga merupakan zat yang sangat berguna dalam dunia medis, bahkan sekarang digunakan untuk mengisi ban mobil anda agar lebih stabil. Anehnya, Carbon (C) dan Nitrogen (N) yang keduanya adalah zat yang berguna, tapi ketika keduanya bersatu membentuk Sianida (CN) maka daya gunanya mendadak sirna, dan muncul sifat baru yang berbahaya. Sianida (CN) adalah racun.

Inilah keajaiban dunia yang Allah ciptakan. Sebuah misteri Kimia yang menakjubkan. Lalu apa hikmah di balik misteri Kimia yang unik ini?

Misteri Kimia Racun Sianida
Sianida adalah zat buruk yang terbentuk oleh dua zat yang baik. Ini adalah tamsil bagi kita bahwa seorang penjahat dapat lahir dari pasangan orang tua yang baik-baik. Karena itu, sekalipun suasana rumah tangga kita sudah baik, jangan pernah merasa aman terhadap nasib anak-anak kita! Waspada selalu terhadap anak-anak kita. Berilah perhatian yang cukup pada mereka. Berikan bimbingan dan kontrol yang memadai agar anak-anak kita tidak menjadi “Sianida”.

Misteri Kimia Garam Dapur
Garam dapur (Natrium Chlorida) adalah zat berguna yang terbentuk oleh dua zat yang berbahaya. Inilah i’tibar luar biasa yang diberikan Allah untuk kita tiru. Kita harus mampu bersatu (berjamaah) untuk membentuk sebuah kekuatan baru yang positif, walaupun secara individual kita memiliki kekurangan.

Ayo bersatu, galang kekuatan!
Jadilah bermanfaat untuk orang lain, seperti Natrium Chlorida…

 Sumber : http://kembanganggrek2.blogspot.com/

Alhamdulillah was shalaatu was salaamu ‘ala Rasulillah wa ‘ala alihi wa shahbihi wa sallam.

Waktu muda, kata sebagian orang adalah waktu untuk hidup foya-foya, masa untuk bersenang-senang. Sebagian mereka mengatakan, “Kecil dimanja, muda foya-foya, tua kaya raya, dan mati masuk surga.” Inilah guyonan sebagian pemuda. Bagaimana mungkin waktu muda foya-foya, tanpa amalan sholeh, lalu mati bisa masuk surga[?] Sungguh hal ini dapat kita katakan sangatlah mustahil. Untuk masuk surga pastilah ada sebab dan tidak mungkin hanya dengan foya-foya seperti itu. Semoga melalui risalah ini dapat membuat para pemuda sadar, sehingga mereka dapat memanfaatkan waktu mudanya dengan sebaik-baiknya. Hanya pada Allah-lah tempat kami bersandar dan berserah diri.

Wahai Pemuda, Hidup di Dunia Hanyalah Sementara
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menasehati seorang sahabat yang tatkala itu berusia muda (berumur sekitar 12 tahun) yaitu Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma. (Syarh Al Arba’in An Nawawiyah Syaikh Sholeh Alu Syaikh, 294). Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam memegang pundaknya lalu bersabda,
كُنْ فِي الدُّنْيَا كَأَنَّكَ غَرِيْبٌ , أَوْ عَابِرُ سَبِيْلٍ
“Hiduplah engkau di dunia ini seakan-akan sebagai orang asing atau pengembara.” (HR. Bukhari no. 6416)
Lihatlah nasehat yang sangat bagus sekali dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada sahabat yang masih berusia belia.
Ath Thibiy mengatakan, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memisalkan orang yang hidup di dunia ini dengan orang asing (al ghorib) yang tidak memiliki tempat berbaring dan tempat tinggal. Kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan lebih lagi yaitu memisalkan dengan pengembara. Orang asing dapat tinggal di negeri asing. Hal ini berbeda dengan seorang pengembara yang bermaksud menuju negeri yang jauh, di kanan kirinya terdapat lembah-lembah, akan ditemui tempat yang membinasakan, dia akan melewati padang pasir yang menyengsarakan dan juga terdapat perampok. Orang seperti ini tidaklah tinggal kecuali hanya sebentar sekali, sekejap mata.” (Dinukil dari Fathul Bariy, 18/224)
Negeri asing dan tempat pengembaraan yang dimaksudkan dalam hadits ini adalah dunia dan negeri tujuannya adalah akhirat. Jadi, hadits ini mengingatkan kita dengan kematian sehingga kita jangan berpanjang angan-angan. Hadits ini juga mengingatkan kita supaya mempersiapkan diri untuk negeri akhirat dengan amal sholeh. (Lihat Fathul Qowil Matin)
Dalam hadits lainnya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَا لِى وَمَا لِلدُّنْيَا مَا أَنَا فِى الدُّنْيَا إِلاَّ كَرَاكِبٍ اسْتَظَلَّ تَحْتَ شَجَرَةٍ ثُمَّ رَاحَ وَتَرَكَهَا
“Apa peduliku dengan dunia?! Tidaklah aku tinggal di dunia melainkan seperti musafir yang berteduh di bawah pohon dan beristirahat, lalu musafir tersebut meninggalkannya.” (HR. Tirmidzi no. 2551. Dikatakan shohih oleh Syaikh Al Albani dalam Shohih wa Dho’if Sunan At Tirmidzi)
‘Ali bin Abi Tholib radhiyallahu ‘anhu juga memberi petuah kepada kita,
ارْتَحَلَتِ الدُّنْيَا مُدْبِرَةً ، وَارْتَحَلَتِ الآخِرَةُ مُقْبِلَةً ، وَلِكُلِّ وَاحِدَةٍ مِنْهُمَا بَنُونَ ، فَكُونُوا مِنْ أَبْنَاءِ الآخِرَةِ ، وَلاَ تَكُونُوا مِنْ أَبْنَاءِ الدُّنْيَا ، فَإِنَّ الْيَوْمَ عَمَلٌ وَلاَ حِسَابَ ، وَغَدًا حِسَابٌ وَلاَ عَمَلَ
“Dunia itu akan pergi menjauh. Sedangkan akhirat akan mendekat. Dunia dan akhirat tesebut memiliki anak. Jadilah anak-anak akhirat dan janganlah kalian menjadi anak dunia. Hari ini (di dunia) adalah hari beramal dan bukanlah hari perhitungan (hisab), sedangkan besok (di akhirat) adalah hari perhitungan (hisab) dan bukanlah hari beramal.” (HR. Bukhari secara mu’allaq –tanpa sanad-).

About this blog

Pages

Total Tayangan Halaman

Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts

Pengikut

Blogroll

Blogger templates

Blogger news

related post

Fadhilah Ilmu